Bungkam Mulutmu dan Mari Tuliskan Saja
Bungkam Mulutmu dan Mari Tuliskan Saja - Remaja sering kali disebut dengan masa dimana ketidak stabilan pola pikir seseorang sedang berlangsung atau gampangnya adalah masa - masa labil, sering melakukan sesuatu yang diluar batas seperti tindak kriminal dan memang faktanya banyak diprakarsai oleh para kaum remaja, salah satu contoh adalah tawuran, trek - trekan dan lain - lain, kok remaja terus sih yang di salahin? Ya memang begitu, emang ada tawuran antara pak tani dengan pak sopir ngerebutin traktor? Wkwk :v.
Sudah tentu penyebab utamanya adalah pergaulan yang tidak baik lama - lama berproses hingga berevolusi menjadi budaya ikut - ikutan, ketika temannya minum minum - minuman keras maka teman yang satunyapun diliputi rasa penasaran seperti apa rasanya, awalnya menolak karena takut dan karena bujukan temannya ia memberanikan diri walau cuman sedikit, pada akhirnya habis setengah, seperempat begitu seterusnya berproses sampai berbotol - botol miras habis dan menjadi kebiasaan yang tak bisa dihindarkan lagi, bahkan sudah menjadi agenda wajib dilakukan saat nongkrong atau bahasa keerennya congkow, tanpa minum - minuman rasanya tidak asyik dan tidak menyenangkan.
Baca juga : Yang Maha Pengampun Lagi Maha Pemaaf
Stop talking via jeffshore.com
Bungkam mulut kita dari perkataan - perkataan kotor dan mari sama - sama posting hal yang bermanfaat di media sosial, tulis dan sebarkan sesuatu yang mencerminkan bahwa kita itu layak disebut Remaja cerdas generasi kekinian harapan bangsa dan negara.
Ditambah lagi dengan adanya kemajuan teknlogi sekarang seakan - akan memanjakan para kaum Remaja yang menyebut dirinya dengan "Kids Jaman Now", dan parahnya lagi para kaum Tua pun keikut arus juga, bukan hanya anak muda yang yang update status curhatan di media sosial orang Tua pun juga ikut - ikutan curhat masalah rumah tangganya sendiri di media sosila, mirisnya lagi terkadang saya sendiri menemukan curhatan yang mengarah ke arah hubungan intim yang tidak seharusnya diposting di media sosial karena akan dilihat dan baca oleh anak muda.
Jika dibandingkan dengan masa kecil saya dulu sungguh sangat jauh perbedaannya, jika dulu berbicara dengan orang yang lebih tua walau didalam surat sekalipun menggunakan bahasa yang sopan dan santun, sekarang budaya baik itu mulai merosot sedikit - demi sedikit, contohnya banyak curhatan status anak muda yang seperti ini di facebook :
"Gak dibolehin jalan u jalan dilarang Bokap. Emang gue burung di kurung terus, dasar bokap gak punya hati!"
"Dasar Nenek egois!, nongkrong bareng temen aja gak boleh, takut inilah.. takut itulah .., dasar Nenek suka khawatiran. emang gua anak kecil lagi apa.. gak bisa jaga diri, lama - lama gue racun juga gua baru tau rasa, biar koid sekalian!"
"Gak boleh main hp sampe malem, gak boleh ini gak boleh itu dasar Ibu cerewet, nyesel gua punya ibu kayak begini"
Sering sobat menemukan stasuts seperti ini?
Kalau kita sudah tau itu merupakan perbuatan yang buruk lalu mengapa kita harus mengikutinya?
Baca juga : Masihkah Ada Waktu Untuk Merubah Diri Menjadi Lebih Baik?
Di Sekolah terutama di dalam Kelas sudah tidak ada lagi yang namanya kebersamaan, semua sibuk dengan Dunianya sendiri seperti main gadget, ada yang stalker mantan, main game dan lain sebagainya. Oh iya keahlian 'Kids Jaman Now' adalah update status curhatan panjang hingga lima paragraf sanggup, namun giliran ada tugas Bahasa Indonesia buat cerpen, ngeluh nya sampai seminggu belum hilang juga tuh dendam sama Gurunya, parahnya lagi keluar umpatan - umpatan kotor ngata - ngatain si Guru di media sosial. Ini hanya tugas buat cerpen gimana kalau ada tugas buat makalah atau karya ilmiah sekalian juga tugas buat skripsi jangan - jangan nanti ia akan pergi ke dukun untuk nyantet si Guru. Wah hebatnya 'Kids Jaman Now', mari kita beri tepuk tangan yang meriah. Hehe..
Baca juga : Seribu kejelekan yang ditutupi satu kebaikan
Mari sama - sama menjadi remaja yang baik, menjadi tauladan bagi adik - adik kita yang notabenenya peniru ulung, jangan sampai ia meniru tingkah laku kita yang kurang baik, saat marah cobalah tahan dan bungkam mulut, kalau memang ada masalah bicarakan dengan baik lewat empat mata, jangan koar - koar gak jelas di media sosial, kalau ada orang tua yang meluakukan hal yang tak baik dimedia sosial mari sama - sama ingatkan, apakah kita yang lebih muda harus menirunya?, ya kalau kita sudah tau itu merupakan perbuatan yang buruk lalu mengapa kita harus mengikutinya?. Mari bungkam mulut kita dari perkataan - perkataan kotor dan mari sama - sama posting hal yang bermanfaat di media sosial, tulis dan sebarkan sesuatu yang mencerminkan bahwa kita itu layak disebut remaja cerdas generasi kekinian harapan bangsa dan negara.
Sekian terima sudah membaca, semoga bermanfaat. :-D
Sudah tentu penyebab utamanya adalah pergaulan yang tidak baik lama - lama berproses hingga berevolusi menjadi budaya ikut - ikutan, ketika temannya minum minum - minuman keras maka teman yang satunyapun diliputi rasa penasaran seperti apa rasanya, awalnya menolak karena takut dan karena bujukan temannya ia memberanikan diri walau cuman sedikit, pada akhirnya habis setengah, seperempat begitu seterusnya berproses sampai berbotol - botol miras habis dan menjadi kebiasaan yang tak bisa dihindarkan lagi, bahkan sudah menjadi agenda wajib dilakukan saat nongkrong atau bahasa keerennya congkow, tanpa minum - minuman rasanya tidak asyik dan tidak menyenangkan.
Baca juga : Yang Maha Pengampun Lagi Maha Pemaaf
Stop talking via jeffshore.com
Ditambah lagi dengan adanya kemajuan teknlogi sekarang seakan - akan memanjakan para kaum Remaja yang menyebut dirinya dengan "Kids Jaman Now", dan parahnya lagi para kaum Tua pun keikut arus juga, bukan hanya anak muda yang yang update status curhatan di media sosial orang Tua pun juga ikut - ikutan curhat masalah rumah tangganya sendiri di media sosila, mirisnya lagi terkadang saya sendiri menemukan curhatan yang mengarah ke arah hubungan intim yang tidak seharusnya diposting di media sosial karena akan dilihat dan baca oleh anak muda.
Jika dibandingkan dengan masa kecil saya dulu sungguh sangat jauh perbedaannya, jika dulu berbicara dengan orang yang lebih tua walau didalam surat sekalipun menggunakan bahasa yang sopan dan santun, sekarang budaya baik itu mulai merosot sedikit - demi sedikit, contohnya banyak curhatan status anak muda yang seperti ini di facebook :
"Gak dibolehin jalan u jalan dilarang Bokap. Emang gue burung di kurung terus, dasar bokap gak punya hati!"
"Dasar Nenek egois!, nongkrong bareng temen aja gak boleh, takut inilah.. takut itulah .., dasar Nenek suka khawatiran. emang gua anak kecil lagi apa.. gak bisa jaga diri, lama - lama gue racun juga gua baru tau rasa, biar koid sekalian!"
"Gak boleh main hp sampe malem, gak boleh ini gak boleh itu dasar Ibu cerewet, nyesel gua punya ibu kayak begini"
Sering sobat menemukan stasuts seperti ini?
Baca juga : Masihkah Ada Waktu Untuk Merubah Diri Menjadi Lebih Baik?
Di Sekolah terutama di dalam Kelas sudah tidak ada lagi yang namanya kebersamaan, semua sibuk dengan Dunianya sendiri seperti main gadget, ada yang stalker mantan, main game dan lain sebagainya. Oh iya keahlian 'Kids Jaman Now' adalah update status curhatan panjang hingga lima paragraf sanggup, namun giliran ada tugas Bahasa Indonesia buat cerpen, ngeluh nya sampai seminggu belum hilang juga tuh dendam sama Gurunya, parahnya lagi keluar umpatan - umpatan kotor ngata - ngatain si Guru di media sosial. Ini hanya tugas buat cerpen gimana kalau ada tugas buat makalah atau karya ilmiah sekalian juga tugas buat skripsi jangan - jangan nanti ia akan pergi ke dukun untuk nyantet si Guru. Wah hebatnya 'Kids Jaman Now', mari kita beri tepuk tangan yang meriah. Hehe..
Baca juga : Seribu kejelekan yang ditutupi satu kebaikan
Mari sama - sama menjadi remaja yang baik, menjadi tauladan bagi adik - adik kita yang notabenenya peniru ulung, jangan sampai ia meniru tingkah laku kita yang kurang baik, saat marah cobalah tahan dan bungkam mulut, kalau memang ada masalah bicarakan dengan baik lewat empat mata, jangan koar - koar gak jelas di media sosial, kalau ada orang tua yang meluakukan hal yang tak baik dimedia sosial mari sama - sama ingatkan, apakah kita yang lebih muda harus menirunya?, ya kalau kita sudah tau itu merupakan perbuatan yang buruk lalu mengapa kita harus mengikutinya?. Mari bungkam mulut kita dari perkataan - perkataan kotor dan mari sama - sama posting hal yang bermanfaat di media sosial, tulis dan sebarkan sesuatu yang mencerminkan bahwa kita itu layak disebut remaja cerdas generasi kekinian harapan bangsa dan negara.
Sekian terima sudah membaca, semoga bermanfaat. :-D