Seribu kejelekan yang ditutupi satu kebaikan
Dalam sebuah hikayat yang masih melekat diingatan dan masih didengungkan dibeberapa pengajian hingga sekarang, dikisahkan bahwa ada seorang wanita pelacur mendapati anjing yang sedang kehausan, sama dengan dirinya yang juga kehausan ditengah hamparan padang pasir yang tandus dan gersang, kebetulan terdapat sumur penampungan air tak jauh dari tempat ia berdiri, ia bermaksud memberi pertolongan kepada si anjing, namun air disumur tersebut sangat kotor dan berwarna coklat, walaupun begitu ia tetap memberi pertolongan dengan memakai sepatunya sebagai wadah minum untuk si anjing.
Konon pada saat itu turunlah rahmat Allah, si anjing berdoa memohon agar dosa - dosa si pelacur diampuni oleh Tuhan,
"Ya Rabbi, Tuhan satu semesta alam, tiada Tuhan selain Engkau, hamba memang salah salah satu hewan yang Engkau haramkan, segala hal yang melekat ditubuh hamba semuanya Engkau haramkan tak terkecuali air liur hamba, namun hamba mohon ampunilah semua dosa - dosa wanita pelacur ini yang telah menolong hamba, Ya Rabbi hamba mohon", kira - kira begitulah do'a si anjing.
Sungguh Maha besar Allah, maka saat itu juga Allah mengampuni semua dosa - dosa wanita pelacur tersebut. Subhanallah.
Dari kisah tersebut banyak hal yang bisa kita ambil, salah satunya tentang bagaimana pemurah-Nya Allah kepada segenap makhluk-Nya, betapa sayang-Nya Ia kepada kita selaku manusia khalifah dimuka bumi, sehingga memberi ma'af kepada si wanita pelacur dan terlebih lagi mengambulkan do'a permohonan si anjing padahal kita semua tentunya sudah tau bahwa anjing adalah salah hewan yang diharamkan oleh Allah, mulai dari bulunya hingga air liurnya.
Anjing yang diharamkan saja dikabulkan do'anya oleh Allah lalu bagaimana dengan diri kita?, yang konon disebut - sebut makhluk yang paling sempurna dibanding malaikat, karena mempunyai akal fikiran dan nafsu sekaligus, berbeda sekali dengan malaikat yang tak dikarunia nafsu oleh Allah.
Kejelekan fisik bisa ditutupi oleh perbuatan baik, mungkin itulah sekelumit kata sederhana dengan makna yang luar biasa untuk menggambarkan kisah diatas, tentunya bukan hanya itu manfaat dari sebuah kebaikan, sebab masih banyak lagi atau bahkan tak terhitung luasnya rahmat Tuhan yang akan diturunkan kepada kita.
Maka dari itu kawan, marilah sama - sama rapatkan barisan menebar kebaikan, mari sama - sama menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Kalau bukan kita lalu siapa?, kalau bukan sekarang kapan lagi?.