Jangan Berhenti Berjuang
Never Give Up via easyhometutor.com
Saat itu umurku masih belia masih belum terlalu mengerti tentang arti sebuah semangat, namun entah kenapa pada umur segitu aku sudah memiliki mimpi yang teramat besar untuk menjadi seorang dokter, menjadi dokter bagiku adalah pekerjaan yang sangat mulia membuat orang lain bahagia dengan senyuman menawannya, selain itu menjadi dokter adalah jembatan menuju surganya Allah karena mengerjakan sesuatu dengan ikhlas.
Ada yang bilang bahwa apabila mimpimu belum ditertawakan orang lain berarti mimpimu masih belum besar, yah kejadian itu sangat membekas dihatiku sampai sekarang dimana impianku menjadi dokter ditertawakan, katanya aku masih terlalu kecil, aku bodoh dan gila sebab aku hanyalah anak dari seorang petani yang tentunya buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya.
Sedari kecil hingga sekarang aku tak pernah diajarkan untuk membenci apalagi mendemdam oleh orang tuaku, namun entah kenapa sampai hari ini kata - kata itu teramat sukar untuk kulupakan, jika ibaratkan makanan mungkin sudah menjadi darah dan daging bagiku, memang itu terlalu berlebihan tetapi memang itulah kenyataannya, mungkin saja Tuhan enggan untuk membuat ku lupa dengan tidak harus membenci dan mendemdam, sebab dengan hal itu juga yang membuatku bisa bangkit seperti sekarang.
Apa yang baik menurutmu belum tentu baik menurut Allah, sebaliknya apa yang buruk bagimu bisa jadi itu hal baik untukmu menurut Allah, itulah sebuah intisari dari 114 surat dalam Alquran yang lambat laun menjadi motto dalam hidupku, dan tentunya masih banyak lagi hal u hal manis yang bisa didapat dari Alquran walaupun itu hanya berasal dari 1 ayat sekalipun, sebab itu jangan hanya membaca Alquran tetapi juga maknai arti yang terkandung didalamnya.
Dan selama 17 tahun ini aku sudah belajar banyak hal dari berbagai media, entah itu dari sekeadar buku cerita, film bahkan dari kisah hidup orang lain. Seperti disekolah misalnya, jujur sedikit yang aku pelajari tentang materi matematika, fisika, biologi dan pelajaran lainnya, namun tidak dengan ilmu tentang tatakrama uilmu tentang cara menghadapi kehidupan- , sebab banyak orang yang sudah lebih dulu menjalani hidup dari aku, sudah pasti mereka dapat ilmu yang mumpuni walaupun secuil saja, setidaknya mereka mengerti tentang bagaimana Tuhan mengatur kehidupan ini.
Siapa yang kuat dia yang berhak hidup, yang kuat sajalah yang berhak melanjutkan kehidupan, masih ingat dengan hukum seperti ini?, hahaha ... , itu zama dulu kawan dimana zaman hukum rimba masih berlaku, sekarang sudah jauh berbeda, kita bukan lagi manusia purba yang bergantung oleh kekuatan otot, melainkan kita hidup pada era kebebasan berfikir dan berpendapat, sebab itu jangan sia - siakan perjuangan pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan ini.
Menurutku hanyalah orang yang bisa menangkap inspirasi dan mau berfikir saja yang berhak melanjutkan hidup ini, contohnya orang tua kita tetap merasa bahagia menerima tekanan hidup ini walaupun secara ilmu pengetahuan mereka kadang dibawah rata - rata, bukalah matamu lebar - lebar lihatlah dunia yang luas ini, buka juga telingamu dengarkan apa yang bisa kau dengar, lihat dan dengar apa yang sudah berubah dari kehidupan ini, masihkah sama dengan 10 tahun yang lalu, tentu tidak bukan?, lihatlah penjual bakso, tukang mie ayam, penjual gorengan dan lainnya yang tetap tersenyum melayani pelanggaannya, coba fikir sejenak mengapa mereka tetap merasa bahagia?, bagaimana bisa tetap tertawa meski terkadang mengalami tekanan hidup yang lebih berat dibanding dirimu?.
Sekali lagi aku tekankan bahwa hanya orang - orang yang mau berfikir saja berhak melanjutkan hidup, hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Alqur'an bahwa hanya orang - orang berfikirlah yang selamat dari kerugian, entah itu kerugian nyata ataupun tak kasat mata. Tak peduli kau hanyalah anak petani, tukang becak, pemulung sekalipun, jangan berhenti berjuang kawan!, tak ada yang sia - sia dalam berjuang sebab Tuhan itu tidak tidur, hanya saja yang kita perlukan adalah jangan berhenti berjuang apapun itu hasilnya tak peduli seperti apa nantinya, yakinlah bahwa hal - hal baik akan senantiasa menghampirimu jika kau berniat untuk baikan.