Hari Ibu, Niatkan Untuk Berubah
Selamat Hari Ibu via aldhinya.com
Selamat Hari Ibu..
Untuk Ibu yang telah melahirkanku..
Maaf karena aku belum bisa mengukir BAHAGIA di wajah tuamu
Maaf karena belum bisa menanam BANGGA di dalam hatimu
Maaf atas semua AIRMATA yang kau teteskan karenaku
Maaf karena belum mampu menghapus BEBAN ditubuh lelahmu
Terima kasih atas segala curahan kasih sayangmu
Doakan aku jadi anak yang bisa kau banggakan.
Aku mencintaimu Ibu.
INGATLAH...!!! Kejayaan dan kebahagiaan yang engkau miliki sekarang ini
Bukanlah dari doa kekasih yang tidak halal yang sering kau pujakan itu
TAPI.. Itu semua berkah DOA seorang IBU yang tak lelah mengingatkan dan
mendoakanmu
Selamat Hari Ibu..
Sudah pasti tau kan apa maksud dari tulisan diatas?, yah ... tidak salah lagi tentang hari Ibu se-Nasional yang jatuh pada hari ini, hari ini semua orang sedang merayakannya, tetapi tak semuanya juga sih sebab pasti masih banyak orang yang tidak tau tentang hari ini, apalagi untuk masyarakat pedesaan. Hari ini mungkin sudah lebih dari 1000 postingan di sosial media tentang hari Ibu, ucapan u ucapan kebahagian dan rasa haru tersebar bebas di sana - sini, namun sempat aku berfikir bahwa apakah semua ini hanya sekedar ucapan di bibir saja?, sekedar sambal pedas saja pada makanan yang tak wajib hadirnya, aduh ... tuh kan mikirnya makanan mulu, hehehe..
Kenapa aku berfikir seperti itu?, ya karena kebanyakan "kids zaman now" hanya bisa mengucapkan lewat dunia maya saja tanpa ada tindakan berarti didunia nyata, ucapan selamat hanya sekedar kata yang tak memiliki arti apa u apa, sama seperti menyanyikan lagu Idonesia Raya saat sedang upacara hanya sekedar menyanyi saja tanpa berusaha mengerti makna yang terkandung dibalik kata tiap katanya.
Entahlah.. siapa yang salah dengan Negeri ini, bukan hanya anak mudanya saja yang miskin moral tetapi kaum tuanya juga sudah ikut - ikutan, buktinya banyak akun sosial media yang dibuat oleh para pegiat politik, keagamaan dan lain sebagainya sengaja hanya untuk menyebar kebencian antar sesama entah itu untuk menjatuhkan saingannya atau untuk popularitas entahlah ... , mungkin ini yang disebut prosesnya anak muda mencari jati dirinya, tindakan anak muda zaman sekarang tidak sepenuhnya salah sebab mereka butuh arahan bukan hinaan sudah tentu ini tugas kaum tua untuk mewadahi dan membimbing anak mudanya namun sekarang yang jadi masalah adalah kaum tuanya malah ikut u ikutan, hahaha... lucunya Negeri ini.
Meme Selamat Hari Ibu 22 Desember via makassar.tribunnews.com
Hari Ibu tahun ini tentu hanya sekedar kata kan?, tak hanya tulisan dimedia saja kan?, marilah sama berubah sebab tak ada kata terlambat untuk merubah diri sendiri, menulis ucapan boleh tetapi prioritaskan juga perubahan sikap kita agar membuat Ibu bangga, percuma juga menulis ucapan di media namun tanpa adanya niat untuk mengucapkan langsung, ingat Ibu kita ada di dunia nyata bukan di Internet.
Niatkan hari ini untuk berubah menjadi lebih baik lagi, rubahlah sikap kita kepada Ibu kita yang suka bentak - bentak segeralah rubah dengan berkata sopan dan lemah lembut, rawatlah Ia jika sedang sakit sebab saat kita sakit bukan tetangga yang merawat tapi Ibu, bantulah Ia jika sedang kesulitan sebab saat kita terjatuh Ibulah yang mengobati luka kita bukan orang lain, jika ingin sukses dalam usaha maka dekatilah Ibu niscaya usaha kita akan dipermudah oleh Yang Maha Kuasa sebab do'anya seorang Ibu kepada anaknya sama seperti do'anya Nabi kepada umatnya, sudah tentu langsung menuju kepada Allah dan pasti akan segera terkabul.
Ridhonya Allah bergantung pada Ridhonya Orang tua dan murkanya Allah bergantung pada murkanya Orang tua, sebab itu prioritaskan Orang tua kita agar senang maka Allah akan mempermudah setiap usaha kita, bukankah kita tau bahwa seberapa siap pun kita menyusun rencana hanya Allah yang berhak atas hasil akhirnya, jangan lupa membuat Orang tua kita bangga serta berdo'a agar Allah memperpanjang umurnya agar kelak bisa melihat kita sukses.
Untuk membuat orang tua kita bangga terutama Ibu tidak harus menjadi seorang Dokter apalagi Presiden, cukup ikuti apa yang ia titahkan itu sudah lebih dari cukup untuk membuat mereka tersenyum bahagia walau pada dasarnya anak tak akan pernah mampu membalas kebaikan Orang tuanya sendiri, anak yang bisa membuat orang tuanya bangga hanyalah anak yang mau mendengarkan dan mengikuti perintah orang tuanya. Camkan itu!