Ketika Kegagalan Melanda, Power Ranger Merah Merana
Setiap orang tentu punya mimpi yang besar, sebab itu manusia disebut sebagai makhluk yang cerdas dan memiliki raas ingin tau yang tinggi dibanding hewan karena manusia punya akal dan fikiran, mungkin juga karena impian itu manusia tetap bertahan hidup sampai sekarang meski sering diterjang oleh badai kehidupan ini, tak sedikit juga manusia - manusia yang putus asa sebelum meraih impiannya sendiri, tentunya kita tak ingin seperti mereka kan, lalu bgaimana cara mensiasatinya agar tidak ikut terjatuh juga dalam lembah kenistaan itu?, mari duduk yang rapi anak - anak Bapak guru mau menyampaikan sesuatu, dengarkan dengan seksama ya, iyaaa pak guru. Hehehe ...
Sebelum melangkah lebih jauh izinkan aku sedikit bercerita terlebih dahulu, waktu itu aku masih duduk dikelas 2 SMP di salah satu SMP swasta di Kota kelahiran ku, hari itu bertepatan dengan hari senin dimana semua siswa berkumpul di halaman Sekolah guna melaksanakan upacara yang memang rutin dilaksanakan setiap hari senin, acara demi acara terlaksana dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, hingga tibalah pada sesi amanat Pembina upacara atau acara inti aku menyebutnya, sebab dari sekian banyaknya acara yang paling utama adalah pesan yang ingin disampaikan oleh Pembina untuk para peserta upacara, itu menurutku pribadi tak tau menurut orang lain.
Panjang lebar si Bapak Pembina menyampaikan motivasi untuk para peserta terutama untuk siswa - siswi yang hadir pada kesempatan saat itu, entah apa yang disampaikan cukup membuat ku mengantuk hehe..., apalagi ditambah dengan terik matahari yang sudah sangat menyengat kulit, namun yang pasti yang dapat aku dengar dari perkatan atau pesan dari Bapak Pembina tersebut bahwa : "Kita boleh kalah dalam bidang Matematika, Biologi, Fisika dan lainnya, namun belum tentu dalam bidang Teknologi. Intinya adalah dalam bidang ini kalian kalah, namun belum tentu dalam bidang yang lain, jangan patah semangat sebab setiap orang punya keunikan dan keahlian masing - masing, ketika kalian gagal meraih cita - cita menjadi dokter, maka bersikaplah seperti seorang dokter". Kebetulan saat itu Sekolah ku sehabis mengikuti Olimpiade di Lembaga sebelah, namun tanpa membawa piala kemenangan, dan kebetulan juga Bapak Pembina tersebut dulu bercita - cita menjadi seorang Polisi namun karena berbagai alasan hingga akhirnya Beliau sekarang menjadi seorang Guru.
Jadi kesimpulannya kawan - kawan muda pembaca sekalian, bahwa ketika kita gagal meraih impian kita masing - masing, jangan patah semangat jangan risau, umur kita masih muda untuk menyerah dan walaupun bukan kita yang meraihnya mungkin anak cucu kita nanti yang bisa mewujudkannya, bisa saja kan?, jangan merasa kecil hati sebab seberapa tinggi tebing dan gunung menjulang, masih kalah dengan kuat dan tingginya tekad manusia itu sendiri, buktinya gunung tertinggi di Dunia saja mampu di daki oleh manusia, masihkah merasa takut?. Jika tidak bisa menjadi seorang Power Ranger merah maka setidaknya mengerti bagaimana sikap dan cara berfikir power Ranger itu, bagaimana cara ia melawan rasa takutnya sendiri saat melawan monster sendirian, kan gak lucu lagi namanya kalau seorang pahlawan malah takut dan lari terbirit - birit melihat lawannya sendiri hehe... , kenapa ini malahi bahas Power Ranger merah?, gak apa - apa memang sengaja agar mudah dan cepat dipahami kawan.
Nah, seperti itulah seharusnya sikap seseorang yang bermental juara dan tak takut gagal, ketika tidak bisa menjadi seorang Ninja Shinobi layaknya Naruto setidaknya mengerti dan tau bagaimana cara atau usaha Naruto untuk menjadi seorang Hokage hebat yang melebihi ayahnya, rubahlah cara berfikir kita tentang arti kegagalan, bukankah kita semua sudah tau bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda?.