Percaya Diri

Pada akhir tahun 2017 lalu, dunia digemparkan oleh kabar pemuda yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri setelah mengetahui idolanya meninggal dunia, tanggapan orang – orang pun beragam, ada yang menyayangkan peristiwa tersebut, bahkan ada juga yang menghina, ada yang berkomentar bahwa peristiwa tersebut merupakan hal yang wajar dimana seorang remaja masih mencari jati diri dan berusaha mengenal dirinya sendiri, tak sedikit yang menyetujui pendapat tersebut begitu pun aku, aku sangat sejutu namun seharusnya ada peran orang tua didalamnya, sebab sematang apapun usia manusia, masih tetap butuh yang namanya nasehat, orang dulu sering berkata bahwa yang menilai diri bukan diri kita sendiri melainkan orang lain, tetapi tetap saja kita perlu intropeksi melihat diri sendiri dengan pemikiran yang mendalam, sebab yang tau siapa diri kita ialah diri kita sendiri, telinga berguna untuk mendengar penilaian orang lain dan otak berguna untuk mencerna serta mengolahnya menjadi pemikiran yang sesuai dengan sudut pandang kita sendiri, tak seharusnya kita langsung percaya pada pemikiran orang lain, sebab bisa saja itu suatu bentuk usaha mereka untuk menjatuhkan diri kita, namun juga tak lantas menutup telinga dari sekitar, kita seharusnya mampu untuk menguyah informasi atau pemikiran dari orang lain sebelum mencernanya ke otak kita, tak seharusnya ditelan mentah – mentah informasi tersebut.

Untuk itu kawan kita harus tau batas wajar, kita memang masih dalam usia muda, masa dimana api semangat masih berkobar lewat darah kita, kita boleh menyukai sesuatu namun tetap dalam batas dan tidak berlebihan, remaja yang cerdas tak selalu pintar dalam bidang pelajaran, tetapi juga pandai membawa dirinya bagaimana seharusnya ia bersikap, ia harus mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya sendiri, maka dengan begitu lambat laun ia mulai mengenal dirinya sendiri, kalau memang sudah tau api itu berbahaya kenapa masih dibuat mainan, jika sudah tau racun kenapa masih diminum. Ini memang hanyalah hal kecil, namun sangat menentukan masa depan kita nanti, sebab orang sukses tak akan menyia – menyiakan waktu hanya untuk bermain – main saja, karena waktu baginya sangat berharga. Kalau memang sudah sangat menyukai Matematika, jangan pindah ke bidang lain, tekuni saja sepenuh hati, terkadang yang menjadikan seseorang itu tidak terkalahkan oleh pesaingnya adalah dengan sangat menguasai satu bidang saja, itulah sebabnya jangan ikuti nafsu tetapi nuranimu, karena nurani jauh lebih jujur dari nafsu yang datangnya dari setan, yang sudah sangat jelas ingin mengajak kita ke neraka bersamanya. Untuk bisa mengenal diri ialah dengan percaya pada diri sendiri, tak ada yang lebih jujur dengan perasaan diri kita sendiri, kita bisa belajar dari film – film, novel ataupun cerita dari mulut kemulut, dimana penjahat digambarkan sangat buruk perangainya, namun pada akhirnya ia ingin berubah dan mengakui perasaannya sendiri, ia sudah lama lelah melakukan keburukan dan menyesali perbuatannya, kenapa kita harus belajar dari sebuah cerita ataupun film?, karena semua bersumber dan bercermin dari kehidupan nyata, tak akan ada film tentang alien kalau tak ada satupun manusia yang mengenal apa itu alien, cerita yang kita dengar, lihat maupun baca adalah sebagai gambaran agar kita tidak terjatuh pada lubang yang sama juga, seandainya si penjahat tadi mempercayai perasaannya sendiri, maka tak harus ia berlama – lama membuang waktu hingga merasa lelah mengerjakan keburukan, sebab sedari awal ia sudah tau bahwa apa yang ia kerjakan bukanlah perkara yang baik melainkan keburukan.

Terkadang yang menjadikan seseorang selalu berada dalam kegagalan adalah enggan untuk percaya pada dirinya, sehingga takut untuk memulai apa yang ia yakini, kalau memang sudah yakin jalan didepan kita adalah jalan yang benar maka jalani saja walaupun gelap, karena bisa saja nanti kita akan menemukan lentera ditengah jalan, artinya kalau sudah yakin matematika adalah sesuatu yang bisa kita dikuasai, maka pelajarilah dengan tekun walau pada awalnya terasa sangat sulit, bisa saja nanti disaat kita berusaha mengatasi rasa sulit itu kita akan menemukan cara sendiri, jadi mulailah dari sekarang apa yang diyakini tak peduli apa yang dikatakan oleh orang lain, tak ada yang sia – sia dalam berusaha, hanya saja kita yang tak meyakini bahwa kita memang bisa untuk mengejar impian kita, contohnya Nabi Muhammad SAW yang dikatakan gila oleh orang kafir saat berdakwah, Nabi tak pernah patah semangat sebab ia yakin agama Islam yang ia bawa akan senantiasa menyebar dan diyakini oleh umatnya disegala penjuru bumi suatu saat, dan apa yang ia yakini keyataan, sampai sekarang kita bisa merasakan nikmatnya menjadi salah orang yang memeluk agamanya Muhammad, jadi mulailah dengan percaya diri sendiri untuk mengenal diri sendiri, untuk mengenal potensi dalam diri, tetapi juga ingat bahwa juga harus dalam wajar.



#komunitasonedayonepost #ODOP_6
Postingan Selanjutnya Postingan Sebelumnya
No Comment
Add Comment
comment url