Hidup Haruslah Penuh dengan Kebermanfaatan

Manusia yang paling baik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya, pepatah ini sudah tak asing lagi di telinga kita atau bahkan kita sudah menjadikannya prioritas atau tujuan hidup, namun sebagai manusia biasa kita seringkali lupa untuk benar - benar melaksanakannya, mari kembali merenung menelaah lagi esensi dari pepatah tersebut sebab itu tak sekedar kata - kata namun itu merupakan salah satu alasan kenapa kita hidup. Bila gajah mati meninggalkan gading kalau manusia? ya, semua pasti sudah tau apa jawabannya, jadi buat apa waktu kita 24 jam sehari bila tak sedikitpun melakukan hal yang manfaat?, sebab kita tak pernah tau kapan waktu terakhir kita bisa berbuat baik, bisa saja sejam lagi, semenit bahkan sedetik kedepan kita sudah dipanggil oleh Sang Maha Kuasa, jadi manfaat waktu dengan baik sebelum akhirnya terlambat.

Dan kegiatan bermanfaat itu tidaklah melulu soal yang besar seperti bersedekah 1000 unta, memberi makan 7 orang pengemis dan lain - lain, terkadang kita cenderung memandang sesuatu dari hasilnya duluan padahal bertindak juga belum, contoh kecilnya adalah dengan bertegur sapa serta tersenyum kepada setiap orang saat berpapasan dimana saja entah itu di jalan maupun di tempat umum, terseyum memang hal yang kecil namun faktanya itu tidak mudah untuk benar – benar ikhlas kita lakukan sebab itu pahala sangat besar bahkan mungkin bisa lebih besar dari berpuasa penuh 30 hari.

Hal yang bermanfaat biasanya adalah sesuatu yang menimbulkan kebaikan atau kegiatan positif seperti bersedekah, beribadah, belajar, tertib berlalu lintas, sabar menunggu antrean dan sebagainya, namun hal yang bermanfaat itu juga bisa datang dari hal yang negatif lho, gak percaya?, semisal kita melihat orang menerobos lampu dan pada akhirnya orang tersebut tertabrak dengan pengguna jalan lainnya. Jadi apa hal bermanfaat yang bisa kita ambil dari peristiwa pitu?, yaps.. tak lain dan tak bukan adalah hikmahnya, lalu apa hikmahnya? Ya sudah pasti tau apa jawabannya, jadi kita harus mampu mencerdaskan diri untuk menggali atau mencari hikmah dari setiap hal yang mampu kita tangkap dari panca indra kita, sebab segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya atau manfaatnya hanya saja kita tak mampu menjangkau (memikirkannya) rahasai Tuhan, contohnya adalah orang gila dipinggir jalan siapa sangka mereka juga ada manfaatnya buat kita, gak percaya?, beberapa hari kemarin aku melihat seorang pemuda (aku taksir berusia 27 – 30 an) dengan rambut panjang berantakan, bajunya bisa dibilang sudah tidak layak dipakai karena banyak bolong – bolongnya, penuh lumpur, sambil menyeret sampah dia berjalan menyusuri jalan, tak jauh dari depan dia, ada bangkai kucing di tengah – tengah ruas jalan yang sudah lama tergeletak, mungkin sudah dari 3 hari lalu, memang sudah mengering tapi rasanya agak kurang enak dipandang walau tak terlalu mengganggu, entah kenapa tak ada berani yang memungut bangkai itu walau sudah lama, mungkin karena kendaraan – kendaraan yang berlalu lalang di jalan itu selalu dengan berkecepatan tinggi hampir tidak ada yang lewat dengan kecepatan sedang jadi semua orang pada takut tertabrak, namun ajaibnya pemuda itu santai saja berjalan memungut bangkai itu dengan tangannya dan membawanya entah kemana, mungkin akan dia kubur (semoga saja), pada saat yang sama semua kendaraan yang akan melewati jalan itu malah berhenti dan semua mata takjub nan heran melihat peristiwa itu bahkan ada yang tak ingin melewatkan momen berharga ini dengan merekamnya, momen ini berlangsung kurang lebih 2 menit namun hal ini benar – benar membuat semua yang melihatnya akan bertanya – tanya serta memiliki presepsi mereka sendiri, ya tulisan ni adalah presepsiku sendiri.

Jadi, jangan meremehkan hal kecil yang menurutmu sama sekali tak berguna, padahal bisa jadi hal itu yang akan selalu terngiang - terngiang di kepalamu dan membuatmu bertanya – tanya hingga tidak nyenyak tidur!, sampe segitunya ya, hehe..
Semoga bermanfaat.

#komunitasonedayonepost #ODOP_6